chapter 448 : kenang kenangan
Nagato : Kau akan meyakini apa yang Jiraiya yakini.... Begitu ya... Jadi itu jawabanmu. Jadi apakah kita hanya akan diam disini dan menunggumu membawa kedamaian ke dunia ini ? Yang benar saja. Bagaimana mungkin aku akan meyakini Jiraiya. Tak ada yang namanya kedamaian itu ! Mustahil selama kita ada di dunia yang terkutuk ini!
Naruto : Kalau begitu aku akan metahkan kutukan itu. Jika memang ada kedamaian aku akan menemukannya. Aku tak akan menyerah..
Nagato : Kau.... Itu.....
Konan : Nagato... Ada apa?
Nagato : Kalimat itu....
Naruto : (memegang novel Jiraiya) Banar... Kata-kata itu ku kutip dari buku ini. Buku pertama yang ia tulis. Dia menulis buku ini dan mencoba mengubah dunia. Dan pada akhir halaman ia berkata bahwa tuisan ini terinspisi oleh muridnya. Itu adalah kau... Nagato.
Nagato : Apa ? Apakah ini cuma kebetulan ?
Naruto : Dan... Nama tokoh utamanya adalah......
Ingatan Nagato
Nagato muda : Sensei
Jiraiya muda : (sedang makan ramen) Ada apa?
Nagato muda : Apakah kau.. punya waktu sebentar?
Jiraiya muda : Tentu... Aku sedang menulis, tapi sedang tak ada ide... Jadi aku makan dulu... Jadi. Ada apa?
Nagato muda : Ingatkah saat kita bicara tentang kebencian di dunia ini. Aku telah memikirkannya.
Jiraiya muda : Oh.. Apa kau memikirkan suatu rencana ?
Nagato muda : Kedamaian... Aku tak tahu bagaimana cara meraihnya... Tapi.. Tapi.. Suatu saat aku akan mematahkan kutukan itu. Jika ada kedamaian itu, maka aku akan menemukannya !. Keyakinan... Adalah rencana yang paling baik.
Jiraiya muda : Oh begitu.... Bagus... Mungkin kau benar.... Oh..
Nagato muda : Ada apa?
Jiraiya muda : berkat kau aku punya ide untuk kutulis dalam novel ini ! Sekarang, aku tinggal memikirkan nama tokoh utama dalam novelku.
.....
Jiraiya pergi meninggalkan Nagato muda cs. Nagato cs mengiringi kepergian Jiraiya sampai dalam hujan.
Yahiko muda : U..u.uu. Sensei.
Konan muda : Kau jangan menangis terus Yahiko. Kita akan berjumpa lagi dengannya kapan-kapan.
Nagato cs masuk kembali dalam rumah. Nagato melihat Novel Jiraiya yang selesai ditulisnya.
Dokonjo Ninja Gaiden.
Nagato membacanya
Dalam kisah Sebuah ledakan terjadi. Seorang ninja sedang melawan tokoh utama. Nagato dilukiskan memerankan tokoh utama.
Ninja : Mengapa kau tak menyerah juga ?
Aku bosan main petak umpet.
Tokoh utama menyiapkan dua buah bom kertas dan melemparkan ke ninja.
Ninja : Bom asap ?
Si Ninja segera sadar dan berhasil menodongkan pedang ke Tokoh utama.
Ninja : menyerahlah..
Tokoh utama : Bisakah aku bicara satu hal ?
Ninja : Aku tak mau dengar. Mati saja kau !!!
Tokoh utama : Kau yang harusnya menyerah.
Tokoh utama berubah menjadi asap dan tiba-tiba berada di belakang ninja.
Tokoh utama : Mau membuatku menyerah ? (tokoh utama menyerang ninja)
Ninja : Kage bunshin ?
(ninja tersungkur).. Walaupun kau membunuhku, pembunuh lain akan tetap menyerang desa. Tak akan ada kedamaian... selama kita hidup dalam dunia ninja terkutuk ini.
Tokoh utama : Kalau begitu... aku akan mematahkan kutukannya. Jika ada kedamaian itu, maka aku akan menemukannya. Aku tak akan menyerah.
Ninja : Siapa kau ?
Tokoh utama : Namaku adalah....
Kini
Naruto : Naruto. Jadi namaku adalah kenang-kenangan darinya.
Aku tak bisa menyerah dan mengacuhkan kenang- kenangan ini. Aku akan menjadi hokage. Dan akan memastikan kedamaian untuk Amegakure juga. Yakinlah padaku. (menyodorkan novel Jiraiya)
Yahiko muda : (ingatan Nagato) Kau lah Yang Terpilih itu... Kau... Bisa... Yang penting adalah kau yakin.... Jadi aku akan.... Percaya pada apa yang diyakininya
Nagato : Kita berguru pada guru yang sama. Sudah ku katakan padamu sebelumnya bahwa kita harus mampu saling memahami. Aku hanya becanda. Kau anak yang aneh. Kau mengingatkanku pada diriku sendiri saat aku masih muda.
Konan : Nagato
Nagato : Aku tak dapat meyakini apa yang diyakini Jiraiya. Atau pada Jiraiya sendiri. Tapi. Kau pilih jalan lain. Pada dirimu aku melihat masa depan yang lain... Aku... Ingin mempercayaimu...
Uzumaki Naruto....
Nagato meyakini Naruto.
Bersambung. . .
Back to home